Temen-Temen tau nggak, mengapa Anjing najis ??
kalau nggak tau ini dia ALASAN menga ANJING NAJIS :
kalau nggak tau ini dia ALASAN menga ANJING NAJIS :
ALASAN
MENGAPA ANJING NAJIS
Diriwayatkan
dari Abu Hurairah, Rasulullah Saw bersabda, “Sucinya wadah seseorang saat
dijilat anjing adalah dengan membasuhnya tujuh kali, salah satunya dengan
menggunakan tanah.”
Diriwayatkan
juga dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah Saw bersabda, ‘Apabila anjing menjilat
wadah seseorang, maka keriklah (bekasnya) lalu basuhlah wadah itu tujuh kali,”
(HR Muslim).
(HR Muslim).
Diriwayatkan
pula dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah Saw bersabda, “Siapa yang memegang
anjing, maka pahala amal (ibadah)nya setiap hari akan berkurang satu qirath (1
inchi/2,5 cm), kecuali anjing penjaga atau anjing peliharaan,” (HR Al-Bukhari
dan Muslim).
Hadis yang
disabdakan oleh Rasulullah Saw di atas menunjuk pada dua hal:
1. Keharusan mengerik wadah yang dijilat aniing.
2. Menyucikan wadah bekas jilatan anjing dengan cara membasuhinya tujuh kali, salah satunya dengan menggunakan tanah.
1. Keharusan mengerik wadah yang dijilat aniing.
2. Menyucikan wadah bekas jilatan anjing dengan cara membasuhinya tujuh kali, salah satunya dengan menggunakan tanah.
Penemuan
Ilmiah
Pentemuan
ilmiah berkaitan dengan hadis yang pertama adalah kesimpulan para dokter yang
menetapkan bahwa dalam proses membasuh wadah bekas jilatan arijing harus
disertai dengan tanah. Mereka menjelaskan alasannya secara detail sebagal
berikut:
1. Dalam
sebuah forum tentang kesehatan umum para dokter mengemukakan rahasia kenapa
harus tanah tidak bahan lainnya. Dalam forum tersebut, dijelaskan sebagai
berikut:
“Hikmah
tujuh kali basuhan yang salah satunya dengan tanah dalam menghilangkan najis
jilatan anjing adalah bahwa virus anjing itu sangat lembut dan kecil.
Sebagaimana diketahui, semakin kecil ukuran mikroba, ia akan semakin efektif
untuk menempel dan melekat pada dinding sebuah wadah. Air liur anjing yang
mengandung virus berbentuk pita cair. Dalam hal ini, tanah berperan sebagai
penyerap mikroba berikut virus-virusnya yang menempel dengan lembut pada
wadah.”
2. Secara
ilmiah, tanah mengandung dua materi yang dapat membunuh kuman-kuman. Menurut
para dokter, ilmu Kedokteran modern telah menetapkan bahwa tanah mengandung dua
materi: tetracycline dan tetarolite. Dua unsur ini digunakan untuk proses
pembasmian (sterilisasi) beberapa kuman.
3. Beberapa
dokter peneliti dahulu memperkirakan bahwa tanah kuburan mengandung kuman-kuman
tertentu yang berasal dan bangkai-bangkai mayat yang dikubur. Namun sekarang,
eksperimen-eksperimen dan beberapa hipotesa menjelaskan bahwa tanah merupakan
unsur yang efektif dalam membunuh kuman. Demikianlah yang dilansir oleh
himpunan dokter ahli. Mereka berpendapat sebagai berikut:
“Pada masa
modern sekarang ini, para ilmuwan telah melakukan analisis terhadap tanah
kuburan untuk mengetahui kuman-kuman yang terkandung di dalamnya. Mereka
berkeyakinan dapat menemukan kuman-kuman yang membahayakan dalam jumlah yang
banyak. Asumsi ini berdasarkan sebuah fakta bahwa banyak manusia yang matinya
karena penyakit yang ditularkan melalui kuman.”
Namun
setelah diadakan penelitian, ternyata mereka tidak menemukan bekas apa pun dari
kuman penyakit tersebut di dalam tanah. Akhirnya, mereka menarik sebuah
kesimpulan bahwa tanah memiliki keunggulan dalam membunuh kuman yang
membahayakan. Jika tidak, tentu kuman akan banyak dan menyebar ke mana-mana.
Padahal jauh sebelum mereka menemukan kesimpulan tersebut, Nabi Saw telah
mengukuhkan hal itu dalam hadis-hadisnya, seperti yang tercantum di atas.
4. Menurut
Muhammad Kamil Abd Al-Shamad, mukjizat ilmiah dengan jelas sangat mendukung
pengguraian tanah pada salah satu dari tujuh kali basuhan dalam menghilangkan
najis jilatan anjing. Ia melansir bahwa tanah mengandung unsur yang cukup kuat
menghilangkan bibit-bibit penyakit dan kuman-kuman. Hal ini berdasarkan bahwa
molekul-molekul yang terkandung di dalam tanah menyatu dengan kuman-kuman
tersebut, sehingga mempermudah dalam proses sterilisasi kuman secara
keseluruhan. Ini sebagaimana tanah juga mengandung materi-materi yang dapat
mensterilkan bibit-bibit kuman tersebut.
5. Dalam
pembahasannya, para dokter mengemukakan alasan penggunaan tanah dalam
menghilangkan najis ini, dan mengapa membasuh dengan air saja tidak cukup untuk
menghilangkannya. Menurut mereka, kenapa harus dibasuh dengan tanah? Alasannya,
karena virus penyebab penyakit akan mencapai puncaknya dalam ukuran kecil.
Semakin kecil bentuknya, maka virus itu akan semakin berbahaya, sebab potensi
untuk menempel dan melekat pada dinding wadah semakin bertambah.
Membasuh
dengan menggunakan tanah lebih kuat dalam proses sterilisasi dibanding membasuh
dengan air. Karena, kekuatan tanah dalam menghentikan reaksi air liur anjing
dan virus-virus yang terkandung di dalamnya, lebih besar dibandingkan dengan
mengguyurkan air atau menggunakan tangan saat membersihkan dinding wadah bekas
jilatan anjing. Hal itu dikarenakan ada perbedaan dalam daya tekan pada wilayah
antara cainan (air liur anjing) dan tanah. Hal tersebut secara Fisika dapat
diumpamakan seperti memasukkan kapur tulis pada bagian tinta.
Penemuan
Ilmiah pada Hadis Kedua dan Hadis Ketiga
Hadis kedua
dan ketiga mengisyaratkan perintah untuk mengerik wadab bekas jilatan anjing
dan haram mendidik anjing untuk kepentingan yang tidak mendesak.
Ilmu pengetahuan telah berhasil menemukan beberapa kesimpulan yang mencengangkan berkaitan dengan kenajisan anjing berikut ini:
dr. Al-Isma’lawi Al-Muhajir mengatakan bahwa penemuan baru dalam kedokteran menguatkan apa yang disabdakan oleh Nabi Muhammad Saw. Ketika itu, para dokter mengingatkan untuk berhati-hati saat menyentuh anjing dan mencandainya. Begitu pula untuk waspada jika terkena cairan-cairan yang keluar darinya berupa air liur yang dapat mengakibatkan buta. Para dokter spesialis hewan mengungkapkan bahwa mendidik anjing dan berinteraksi dengan cairan-cairan yang keluar darinya berupa kotoran, air kencing, dan lain sebagainya, dapat menularkan sebuah virus yang disebut “tocks characins”. Virus ini dapat mengakibatkan kaburnya penglihatan dan kebutaan pada manusia.
Ilmu pengetahuan telah berhasil menemukan beberapa kesimpulan yang mencengangkan berkaitan dengan kenajisan anjing berikut ini:
dr. Al-Isma’lawi Al-Muhajir mengatakan bahwa penemuan baru dalam kedokteran menguatkan apa yang disabdakan oleh Nabi Muhammad Saw. Ketika itu, para dokter mengingatkan untuk berhati-hati saat menyentuh anjing dan mencandainya. Begitu pula untuk waspada jika terkena cairan-cairan yang keluar darinya berupa air liur yang dapat mengakibatkan buta. Para dokter spesialis hewan mengungkapkan bahwa mendidik anjing dan berinteraksi dengan cairan-cairan yang keluar darinya berupa kotoran, air kencing, dan lain sebagainya, dapat menularkan sebuah virus yang disebut “tocks characins”. Virus ini dapat mengakibatkan kaburnya penglihatan dan kebutaan pada manusia.
Setelah
melakukan pemerikasaan terhadap 60 ekor anjing, dr. Ian Royt, seorang dokter
spesialis hewan di London, Inggris menyimpulkan bahwa seperempat binatang
tersebut membawa telur-telur ulat di cairan-cairan yang keluar darinya. Ia
menemukan 180 sel telur ulat dalam satu gram bulunya. Jumlah ini lebih banyak
dibandingkan yang ditemukan di lapisan unsur tanah.
Seperempat
lainnya membawa 71 sel telur yang mengandung jentik-jentik kuman yang tumbuh
berkembang. Tiga di antaranya dapat matang cukup dengan menempelkannya pada
kulit.
Laporan para
ahli yang dipublikasikan oleh surat kabar di Inggris Daily Mirror menyatakan
bahwa sel-sel telur dan ulat ini sangat lengket dengan panjang mencapai 1
milimeter. Ia akan berpindah dengan mudah saat bersentuhan dengan anjing atau
mencandainya. Ia akan terus tumbuh berkembang dengan pesat pada bagian yang
terletak di belakang mata. Sebagai langkah antisipasi, para dokter menganjurkan
untuk membasuh kedua tangan dengan baik, sebelum makan dan setelah bermain
dengan anjing. Ini terutama ketika data statistik di Amerilka Serikat
menyebutkan bahwa terdapat 10 ribu orang yang terkena virus ulat tersebut.
Kebanyakan adalah anak-anak.
Lebih dari
1400 tahun yang lalu Nabi Saw telah menyarankan untuk tidak bersentuhan dengan
anjing dan air Iiurnya. Karena pada setiap harinya, anjing sering menjilati
tubuhnya. Inilah yang memindahkan kuman-kuman pada kulit, mulut, dan air
liurnya. Dengan begitu, anjing berbahaya terhadap kesehatan.
Menurut dr,
Abd Al-Hamid Mahmud Thahmaz, secara ilmiah, anjing dapat menularkan berbagai
macam penyakit yang membahayakan. Karena, ada ulat-ulat yang tumbuh berkembang
biak di dalam ususnya. Ulat itu mengeluarkan telur-telur bersamaan dengan
keluarnya kotoran anjing. Ketika anjing menjilati pantatnya, maka telur-telur
ulat tersebut akan berpindah padanya.
Kemudian
dari jilatan anjing inilah, telur-telur ulat itu akan berpindah pada wadah,
piring, dan tangan para pemiliknya. Di antaranya ada yang masuk ke dalam perut,
lalu menuju ke pencernaan. Kemudian kulit telur-telur ulat itu terkelupas dan
keluarlah anak-anak ulat yang langsung bercampur baur dengan darah dan lendir.
Melalui
darah dan lendir tersebut, ulat-ulat penyakit ini merambah pada semua bagian
organ tubuh, terutama hati yang merupakan target utama dari organ-organ yang
ada di dalam tubuh. Kemudian ulat-ulat itu berkembang di anggota tubuh yang
dimasukinya. Ia membentuk sebuah kantong yang penuh berisi dengan embrio
anak-anaknya dan cairan bersih, seperti sumber air (mata air). Kantong itu
terkadang membesar, sehingga bentuknya menjadi kepala embrio.
Penyakit ini
dinamakan penyakit kantong cairan. Indikasinya muncul sesuai dengan anggota
tubuh yang ditempatinya. Indikasi paling berbahaya menyerang otak dan otot
jantung. Untuk menyembuhkan penyakit ini tidak ada obatnya kecuali dengan
operasi.
Para dokter
menguatkan bahaya ulat ini dan racun air liur yang disebabkan oleh anjing. Para
dokter melaporkan bahwa penyakit ini biasanya berpindah pada manusia atau hewan
melalui air liur pembawa virus yang masuk pada bekas jilatannya atau pada luka
yang terkena air liurnya.
Sekelompok
dokter menjelaskan bahwa ketika ulat-ulat ini sampai pada tubuh manusia, maka
ia akan bersemayam di bagian organ tubuh manusia melalui air liur anjing. Para
dokter mengatakan bahwa paru-paru dapat terkena ulat Echinococcosis.
Ulat yang
bersemayam di paru-paru, yang bertempat di hati dan beberapa organ tubuh bagian
dalam Iainnya, mengakibatkan terbentuknya kantong yang penuh dengan cairan.
Dari luar, kantong ini diliputi oleh dua lapisan dengan ukuran kantong sebesar
bentuk kepala embrio. Penyakit tersebut berkembang dengan lambat. Ulat
Echinococcosis dapat tumbuh berkembang di dalam kantong itu selama
bertahun-tahun. Dengan demikian, penyakit menular itu dapat berpindah dari
anjing kepada manusia.
Di atas adalah alasan mengapa di agama islam ANJING itu NAJIS, Semoga artikel yang saya buat bermanfaat bagi para pembaca.